Dengan tanda cinta ini, kuhadiahkan kado taujih untuk Adikku
Dinda,
Tiap hari selalu
ada cermin
Tempat insan bermuhasabah dan menguliti diri
Tiap peristiwa yang terjadi dihadapan kita
sarat akan hikmah
Yang selalu siap dipetik makna tersirat dan
tersurat
Dinda,
Betapa
kita rindu fitrah akan kesucian
Betapa perih hati kita ini menahankan
beban
Betapa
haus dahaga kita akan nilai-nilai kebenaran
Merindukan dengan sangat pagi hari yang
indah,
dan bersih bagai alam segar pegunungan
Dinda,
Meski kita harus melewati jalan penuh
liku,
tapi kita masih melihat dan menapak pada
jalan lurus ini
Dinda, tengoklah !
Berkacalah
sebentar, bercerminlah…
Bahwa sebenarnya qonaah dan akal sehat adalah
cahaya hidup yang tak boleh redup
Agar hidup tidak menjadi gulita
Agar kita dapat melihat dunia dengan
keleluasaannya
Agar kita dapat menyelam di dalamnya dengan
tabah dan lapang dada
Dinda,
Bersabarlah
dalam menghadapi realitas hidup yang engkau hadapi
Bukankah masih ada muara tempat segala
rasa dapat engkau labuhkan…
Ingatlah, hanya
dengan mengingatNya hati kita ‘kan menjadi tentram
Dinda,
Hapuslah air
matamu…
Bermuhasabahlah setiap malam menjelang tidurmu,
lihatlah dirimu
Janganlah hari-harimu habis untuk menghias
wajahmu,
tapi engkau lupa merawat hatimu
Janganlah hari-harimu kau sibukkan untuk
menjaga penampilanmu semata,
sedangkan engkau lalai menjaga keindahan akhlak
sebagai insan yang paling mulia
Dinda,
Tiap saat kau
masker wajahmu, ‘tuk menjaga kehalusan dan kecantikan wajahmu
Sementara engkau lupa menjaga kehalusan
budi pekertimu
Janganlah dunia terlalu menyibukkanmu,
Dan melalaikanmu
dari persiapan yang sesungguhnya menyongsong akhiratmu
Dinda,
Apa yang kau cari
dalam hidup yang amat sangat singkat ini…
Tidakkah hanya ridlo-Nya semata.
Dinda,
Bangunlah dari
mimpi-mimpi panjangmu
Segeralah lepaskan
ikatan yang membelenggu gerak dan langkahmu selama ini
Janganlah sampai dunia menghempaskanmu,
Dan melenakanmu
dengan mimpi-mimpi palsu
Saat
kemarin adalah Kenangan
Sedangkan
sekarang adalah Kenyataan