Jumat, 31 Maret 2017

Kisah Filsuf dan Nahkoda dari Jalaludin Rumi

Ali adalah seorang filsuf yang beranggapan tahu segalanya. Ia memang orang yang mempunyai pengetahuan luas tentang filsafat, ilmu pengetahuan, sains, dan seni. Setiap waktu, Ali selalu menunjukkan kepandaiannya itu.
Sahabat Ali, Sam, merasa risih dengan kesombongan Ali. Namun, setiap beradu argumentasi, mulut Sam selalu terkunci, tak bisa mematahkan argumentasi Ali.
Suatu kali, Sam mengajak Ali untuk berlayar. Maksud Sam adalah agar Ali bisa melihat cara hidup lain dan beragam kesulitan yang belum pernah ia temui. Ali pun menerima ajakan itu.
Selama di laut, Ali berceloteh tentang filsafat, sains, dan seni. Kepada nahkoda kapal dia berseloroh: “apakah engkau tahu filsafat? ”
Nahkoda kapal menjawab :”tidak ”
Ali kembali bertanya :”apakah engkau tahu tentang atom, Proton, atau neutron? ”
Nahkoda kapal menjawab :”tidak ”
Seolah ingin menunjukkan kepandaiannya, Ali kembali bertanya :”apakah engkau tahu teori evolusi, Marxisme atau materialisme? ”
Dengan nada agak kesal, nahkoda kapal kembali menjawab :”tidak ”
Ali pun berkomentar :”sungguh sayang, umurmu habis tanpa mempunyai pengetahuan tentang hal ini ”
Sang nahkoda diam dan fokus pada pekerjaannnya. Ali pun berceloteh tentang pemerintahan yang baik, tentang politik, tentang hukum-hukum fisika dan seterusnya dan sebagainya.
Kapal pun terus melaju diiringi suara Ali yang sangat pandai itu. Ali adalah profesor yang tahu segala hal.
Malam berikutnya, dalam perjalanan pulang, nahkoda kapal merasa was was. Cuaca terlihat tidak bersahabat, awan gelap tampak mengepung di lautan. Benar saja, sesaat kemudian, hujan disertai badai menghantam perahu itu. Pun, perahu oleng kesana-kemari.
Air laut banyak yang masuk ke kapal. Nahkoda kapal berseru agar seluruh awak kapal segera meninggalkan kapal dan pindah ke perahu pelampung yang sudah diturunkan. Namun, perahu pelampung itu tidak mencukupi.
Sang nahkoda dan awak kapal pun bersiap turun ke laut untuk berenang. Sebelum turun, sang nahkoda teringat pada Ali dan ia memerintahkan anak buahnya untuk mencari Ali.
Ali tampak berjalan terhuyung-huyung, tangannya memegang cabin. Nahkoda kapal berteriak :”hai Ali, ayo cepat kita harus segera melompat sebelum kapal ini tenggelam..!! ”
Dengan nada cemas dan takut, Ali menjawab :”aku tidak bisa berenang..!! ”
Nahkoda kapal pun berkata :”sungguh sayang, umurmu terbuang sia-sia karena tidak tahu ilmu berenang “.
Ali pun, akhirnya, dipandu oleh dua awak kapal agar tetap mengambang di lautan. Akhirnya, seluruh penumpang dan awak kapal diselamatkan oleh kapal lain setelah badai reda.
Setelah kejadian itu, Ali bersahabat dengan nahkoda kapal. Dan, suatu hari, Ali memberi hadiah sebuah lukisan yang indah, berupa kapal yang dihantam ombak. Di bawah lukisan itu tertulis sebuah caption :
hanya benda-benda kosong yang terapung di permukaan air. Kosongkan dirimu dari sifat-sifat kemanusiaan dan engkau akan mengapung di lautan penciptaan “
*Disadur dari Masnawi Jalaluddin Rumi

Oleh  - islami.co

Selasa, 28 Maret 2017

KEISTIMEWAAN DAN AMALAN DI BULAN RAJAB

Ingat, kita akan memasuki awal bulan Rajab, Syekh Abdul Qodir Aljailani menyebutkan dalam kitabnya “Al-Ghunyah” tentang keistimewaan bulan Rajab, diantaranya:
1. Malam pertamanya di ijabahi do’a, dalam hadits Nabi saw bersabda :
خمس ليال لاترد فيهن الدعوة :
1. اول ليلة من رجب
2. وليلة النصف من شعبان
3. وليلة الجمعة
4. وليلة الفطر
5. وليلة النحر
Lima malam tidak di tolak doa di dalamnya :
1. Malam pertama rojab
2. Malam nisfu sya’ban
3. Malam jum’at
4. Malam hari raya idul fitri
5. Malam hari raya idul adha.
2. Memperbanyak istighfar, di katakan oleh imam wahab bin munabbah ra : aku membaca di salah satu kitab yg di turunkan Allah swt, barang siapa membaca istighfar 70 kali di pagi dan sore dengan mengangkat tangannya 
رب اغفر لي وارحمني وتب علي
Kulitnya tidak akan tersentuh api neraka.
3. Puasa,
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال،  قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :إن في الجنة نهرا يقال له رجب ، أشد بياضا من اللبن واحلى من العسل، من صام يوما منه سقاه الله من ذلك النهر ( ذكره قطب الرباني الشيخ عبد القادر الجيﻻني في كتابه الغنية )
Dari anas bin malik ra beliau berkata, bersabda Rosulullah saw : sesungguhnya di surga ada sebuah sungai yg di namakan rojab, lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, siapa yg puasa sehari di bulan rojab akan di beri minum oleh Allah swt dari sungai tersebut.
___________________________
Berikut ini beberapa doa yang diamalkan oleh salaf kita ketika memasuki bulan Rajab:
1.Doa dibaca pagi dan sore bulan Rajab (70x)
ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
2.Doa dibaca antara Dhuhur dan Ashar bulan Rajab(70x) :
اَسْـتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا
3.-Dibaca 10 hari yang pertama bulan Rajab(100x) :
سُـبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ-
Dibaca 10 hari yang kedua bulan Rajab(100x):
سُـبْحَانَ الله ِ اْلأَحَدِ الصَّمَدِ
Dibaca 10 hari yang ketiga bulan Rajab(100x):
سُـبْحَان الله الرَّؤُوْفِ
4.Membaca “Sayyidul Istighfar”
(3x pagi dan sore) :
اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت
5.Doa ketika masuk bulan Rajab :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَـعْبَانَ وَبَلِّـغْنَا رَمَضَانَ.
_________
Kita memohon kepada ALLAH untuk memberikan bagian besar dari kemuliaan malam-malam bulan yang mulia ini, dan menjadikan kita dari hamba-hamba yang diterima ibadahnya dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat..
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺭﺟﺐ ﻭﺷﻌﺒﺎﻥ ﻭﺑﻠﻐﻨﺎ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻭﺃﻋِﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﻭﺍﻟﻘﻴﺎﻡ .
Semoga bermanfaat..

Sumber: santri.net

Kamis, 23 Maret 2017

Lupakan & Ingat


LUPAKAN kebaikan kita kepada orang lain dan keburukan orang lain kepada kita.
.
INGAT kebaikan orang lain kepada kita dan keburukan kita kepada orang lain.